Wednesday, March 28, 2012

makalah perkecambahan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan.Khususnya tumbuhan berbiji (dikotil dan monokotil). Dalam tahap ini, embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah. Apakah jagung dan kacang tanah termasuk biji monokotil dan dikotil serta apa perbedaanya akan dibahas dalam makalah ini.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penyusun dalam penelitian ini adalah :
1. Mengamati struktur Biji Dikotil dan Monokotil.
2. Mengamati struktur perkecambahan pada Tumbuhan Dikotil dan Monokotil.
1.3 Rumusan Masalah
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mencoba merumuskan berbagai permasalahan yang akan dibahas mengenai perkecambahan kacang tanah dan jagung adalah sebagai berikut :
1. Mengapa Kacang Tanah termasuk Biji Dikotil ?
2. Mengapa Jagung termasuk Biji Monokotil ?
3. Apa perbedaan Biji Dikotil dengan Biji Monokotil ?
4. Apa perbedaan perkecambahan Dikotil dengan perkecambahan Monokotil ?
1.4 Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang akan dibahas tidak terlalu meluas, penulis batasi masalah yang akan dibahas yaitu tentang perkecambahan kacang tanah dan jagung.
1.5 Anggapan Dasar atau Hipotesis
1. Perkecambahan dipengaruhi oleh jenis bijinya
2. Jagung termasuk biji monokotil karena memiliki satu keping biji atau kotiledon
3. Kacang tanah termasuk biji dikotil karena memiliki dua keping biji atau kotiledon
4. Perbedaan antara biji dikotil dan monokotil terletak pada keping biji. Pada biji dikotil terdapat dua kotriledon dan memiliki testa sedangkan pada biji monokotil terdapat satu kotiledon dan memiliki skutelum.
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penyusun menggunakan metode Study Literatur yaitu dengan cara memperoleh data-data teoritis dari berbagai buku dan menggunakan teknik deskriptif yakni memaparkan semua hasil penelitian.

1.7 Sistematika Penyusunan
Dalam penulisan karya ilmiah ini dibagi dalam beberapa bab. Agar mempermudah penulisan serta memperlancar pembahasan, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN : terdiri atas Latar Belakang Masalah, Tujuan Penelitian, Pembatasan Masalah,Anggapan Dasar atau Hipotesis, Teknik Pengumpulan Data, dan Sistematika Penyusunan.
2. LANDASAN TEORITIS : terdiri atas Pengertian Perkecambahan dan Tipe Perkecambahan
3. METODOLOGI PENELITIAN: terdiri atas alat dan bahan dan cara kerja
4. PEMBAHASAN : terdiri ataskacang tanah sebagai biji dikotil, jagung sebagai biji monokotil, perbedaan biji dikotil dengan monokotil, perbedaan perkecambahan dikotil dengan monokotil.
4. PENUTUP : terdiri atas Kesimpulan dan Saran



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan. (Idun Kistinnah dan Endang Sri Lestari, 2009,hal 15). Perkecambahan merupakan permulaan atau awal pertumbuhan embrio di dalam biji. Biji yang berkecambah dapat membentuk plumula karena di dalamnya mengandung embrio. Embrio mempunyai 3 bagian, yaitu radikula (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan kaulikalus (batang lembaga).

2.2 Tipe Perkecambahan

2.2.1 Perkecambahan Hipogeal

Perkecambahan Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan menembus pada bijinya yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada di dalam tanah. Contoh perkecambahan ini terjadi pada jagung.

2.2.2 Perkecambahan Epigeal

Perkecambahan Epigeal adalah pertumbuhan memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh perkecambahan ini terjadi pada kacang tanah.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan
1. 4 biji kacang tanah (Dikotil)
2. 4 biji jagung (Monokotil)
3. Kapas
4. 4 gelas aqua
3.2 Cara Kerja
1. Amati struktur biji jagung dan kacang tanah.
2. Belahlah biji, serta tuliskan bagian-bagian beserta gambarnya pada tabel pengamatan.
3. Kecambahkan biji-biji jagung dan kacang tanah pada media yang dibawa selama satu minggu.
4. Simpan pada kapas yang sudah ditetesi air.


















BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Kacang Tanah sebagai Biji Dikotil
Biji Dikotil adalah biji yang mempunyai dua kotiledon. Kotiledon atau keping biji merupakan cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio hingga mencapai terbentuknya daun, karena embrio tersebut belum menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis. (Idun Kistinnah dan Endang Sri Lestari, 2009,hal 20).
Kacang Tanah merupakan Biji Dikotil karena jika dibelah maka akan terdapat dua kotiledon dan mempunyai testa.

4.2 Jagung sebagai Biji Monokotil
Biji Monokotil adalah biji yang mempunyai satu kotiledon. Jagung merupakan Biji Monokotil karena hanya memiliki satu keping biji yang diselubungi oleh skutelum.

4.3 Perbedaan Biji Dikotil dengan Biji Monokotil
Perbedaan Biji Dikotil dan Biji Monokotil adalah keping biji atau kotiledon. Pada Biji Dikotil terdapat dua keping sedangkan Biji Monokotil terdapat satu keping.
4.4 Perbedaan Perkecambahan Dikotil dengan Monokotil
Dari hasil penelitian perkecambahan Dikotil, keping biji atau kotiledon mengalami pembelahan sehingga testa mengelupas. Kacang Tanah mengalami perkecambahan epigeal yakni pertumbuhan memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah.Bagian-bagian dari perkecambahan Dikotil yakni dengan adanya hipokotil yaitu bagian bawah pangkal (aksis) yang melekat pada kotiledon, bagian ujung (terminal) disebut radikula. Bagian atas pangkal adalah epikotil dan bagian ujungnya adalah plumula yang terlihat sepasang daun dengan pucuknya. Perkecambahan Dikotil memiliki akar tunggal.
Pada perkecambahan Monokotil biji tidak mengalami pembelahan. Jagung mengalami Perkecambahan Hipogeal yakni pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan menembus pada bijinya yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada di dalam tanah. Pada saat terjadi proses perkecambahan, akar akan diselubungi oleh koleoriza dan pada ujung embrio diselubungi koleoptil.Perkecambahan Monokotil memiliki akar serabut.































BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan
1. Perkecambahan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan.
2. Perkecambahan dibagi dua tipe yakni perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.
3. Kacang Tanah merupakan biji dikotil sedangkan Jagung merupakan biji monokotil.
4.
5.2 Saran
1. Biji monokotil dan dikotil direndam sejenak dalam air sebelum dikecambahkan agar kecambah mudah tumbuh.
2. Kelembaban pada media kapas harus diperhatikan dengan menyiramnya dengan air secukupnya agar pertumbuhan kecambah memperoleh hasil maksimal .
3. Pilih biji dikotil dan monokotil yang baik agar perkecambahan memperoleh hasil maksimal.
















DAFTAR PUSTAKA

Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta :Pusat Perbukuan




























LAMPIRAN

Tabel 1.1
Tabel Pengamatan Perkecambahan Kacang Tanah
No. Perlakuan Gambar Keterangan
1 Sebelum dikecambahkan





1.Radikula
2. Kotiledon
3. Plumula
4. Kulit Biji
5. Epikotil
6. Hipokotil
2 Sesudah dikecambahkan Hari Ke-3






Hari Ke-4






Hari Ke-5






Hari Ke-6





Hari Ke-7








Tabel 1.2
Tabel Pengamatan Perkecambahan Jagung
No. Perlakuan Gambar Keterangan
1 Sebelum dikecambahkan





1. Kulit Biji
2. Koleoptil
3. Plumula
4. Radikula
5. Koleoriza
6. Endospermae
2 Sesudah dikecambahkan Hari Ke-3






Hari Ke-4






Hari Ke-5






Hari Ke-6







Hari Ke-7

3 comments: