Wednesday, March 28, 2012

makalah rekayasa genetika

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan IPTEK adalah sebuah fenomena dan fakta yang jelas dan pasti terjadi sebagai sebuah proses yang berlangsung ecara terus-menerus bagi kehidupan global yang juga yang tidak mengenal istilah berhenti. Hal ini senada dengan diungkapkannya oleh Ibnu Khaldum dalam mukaddimahnya “Tidak ada masyarakat yang tidak berubah” dengan demikian dalam merespon perkembangan IPTEK, menghenrikan jalannya perubahan adalah pekerjaan yang mustahil untuk dilakukan. Rekayasa Genetika akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup drastis dan meminta perhatian yang cukup serius dikalangan manusia pada umumnya.
Genetika perlu dipelajari, agar kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri serta setiap makhuk hidup yang berada dilingkungan kita. kita sebagai manusia tidak hidup autonom dan terinsolir dari makhuk lain sekitar kita tapi kita menjalin ekosistem dengan mereka. Karena itu selain kita harus mengetahui sifat-sifat menurun dalam tubuh kita, juga pada tumbuhan dan hewan. Lagi pula prinsip-prinsep genetika itu dapat disebut sama saja bagi seluruh makluk. Karena manusia sulit dipakai sebagai objek atau bahan percobaan genetis, kita mempelajari hukum-hukumnya lewat sifat menurun yang terkandung dalam tubuh-tumbuhan dan hewan sekitar.

1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa keuntungan rekayasa genetika bagi kehidupan manusia sekarang ini;
2. Untuk mengetahui sejauh mana rekayasa genetika sudah berkembang;
3. Untuk mengetahui mengapa rekayasa genetika diperlukan dalam melaksanakan perkembangan kehidupan makhluk hidup;
4. Untuk mengetahui apa dampak rekayasa genetika terhadap kehidupan makhluk hidup.
1.3 Rumusan Masalah
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mencoba merumuskan berbagai permasalahan yang akan dibahas mengenai rekayasa genetika adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan rekayasa genetika ?
2. Bagaimana perkembangan rekayasa genetika dari masa ke masa ?
3. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan sebelum melakukan rekayasa genetika ?
4. Apa manfaat rekayasa genetika ?
5. Dampak apa saja yang ditimbulkan akibat GMO ?
1.4 Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang akan dibahas tidak terlalu meluas, penulis batasi masalah yang akan dibahas yaitu tentang rekayasa genetika dan pemanfaatannya.

1.5 Anggapan Dasar atau Hipotesis
1. Rekayasa genetika adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia.
2. Rekayasa genetika merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen sehingga mampu menghasilkan produk
3. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari sel pankreas manusia yang kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam sel E. Coli yang bertujuan untuk mendapatkan insulin.

1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penyusun menggunakan metode Study Literatur yaitu dengan cara memperoleh data-data teoritis dari berbagai buku, jaringan internetdan menggunakan teknik deskriptif yakni memaparkan semua hasil penelitian.



1.7 Sistematika Penyusunan
Dalam penulisan karya ilmiah ini dibagi dalam beberapa bab. Agar mempermudah penulisan serta memperlancar pembahasan, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut :

1. PENDAHULUAN : terdiri atas Latar Belakang Masalah, Tujuan Penelitian, Pembatasan Masalah, Anggapan Dasar atau Hipotesis, Teknik Pengumpulan Data dan Sistematika Pengumpulan Data
2. LANDASAN TEORITIS : terdiri atas Definisi Rekayasa Genetika dan Perkembangan Rekayasa Genetika
3. METODE PENELITIAN : Metodologi Penelitian
4. PEMBAHASAN : Tujuan Rekayasa Genetika, Tahap Pembuatan Insulin, Penyebab Berkembangnya Rekayasa Genetika, Penerapan Rekayasa Genetika, Dampak Negatif Rekayasa Genetika dan Dampak Positif Rekayasa Genetika
5. PENUTUP : Kesimpulan dan Saran









BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari bioteknologi didifinisikan sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di luar keluarga taksonomi; yang dapat menembus rintangan reproduksi dan rekombinasi alami, dan bukan teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari sel pankreas manusia yang kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam sel E. Coli yang bertujuan untuk mendapatkan insulin.
2.2 Perkembangan Rekayasa Genetika
Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang akhir abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis (pisum sativum), Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan percobaan-percobaan persilangan. Akan tetapi, berbeda dengan para pendahulunya yang melihat setiap individu dengan keseluruhan sifatnya yang kompleks, Mendel mengamati pola pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi lebih mudah untuk diikuti. Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini kemudian menjadi landasan utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, dan Mendel pun diakui sebagai Bapak Genetika.
Semenjak saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad ke-20 berbagai percobaan persilangan atas dasar prinsip-prinsip Mendel sangat mendominasi penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai berlangsungnya suatu era yang dinamakan genetika klasik.
pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang sebagai cabang ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya. Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa kimia materi genetik adalah asam deoksiribonukleat (DNA). Dengan ditemukannya model struktur molekul DNA pada tahun 1953 oleh J.D. Watson dan F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.
Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian pesatnya. Jika ilmu pengetahuan pada umumnya mengalami perkembangan dua kali lipat dalam satu dasawarsa, maka waktu yang dibutuhkan untuk itu (doubling time) pada genetika molekuler hanyalah dua tahun! Bahkan, perkembangan yang lebih revolusioner dapat disaksikan semenjak tahun 1970-an, yaitu pada saat dikenalnya teknologi manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan atau dengan istilah yang lebih populer disebut sebagai rekayasa genetika.
Saat ini sudah menjadi berita biasa apabila organisme-organisme seperti domba, babi, dan kera didapatkan melalui teknik rekayasa genetika yang disebut kloning. Sementara itu, pada manusia telah dilakukan pemetaan seluruh genom atau dikenal sebagai projek genom manusia (human genom project), yang diluncurkan pada tahun 1990
Sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.





















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian yang dilakukan penulis adalah mencari informasi dari berbagai sumber diantaranya dari buku- buku Biologi tentang Rekayasa Genetika baik dari buku paket BSE ataupun dari lks Biologi dan juga mengakses informasi secara online dari internet agar diperoleh informasi-informasi yang lebih baru ataupun lebih modern yang belum tercantum dalam buku- buku Biologi tersebut.























BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Tujuan Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya tahan lama dalam penyimpanan pascapanen, peningkatan kandunagn gizi, tahan terhadap serangan hama dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur, atau virus), tahan terhadap herbisida, sterilitas dan fertilitas serangga jantan (untuk produksi benih hibrida), toleransi terhadap pendinginan, penundaan kematangan buah, kualitas aroma dan nutrisi, perubahan pigmentasi.
Rekayasa Genetika pada mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos dan pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk menghasilkan bahan obat-obatan dan kosmetika.

4.2 Tahap Pembuatan Insulin
- Bakteri yang masih mempunyai plasmid, plasmidnya dipotong dengan menggunakan enzim Restriksi Endonuklease
- Kemudian gen insulin dari sel pankreas juga dipotong dengan menggunakan enzim restriksi
- Lalu gen insulin ini di sisipkan pada plasmid bakteri dengan menggunakan enzim ligase sehingga disebut dengan ADN rekombinan
- Setelah itu ADN rekombinan itu dimasukkan ke dalam tubuh bakteri baru.
- Bakteri dibiarkan berkembang biak dalam wadah fermentasi sehingga dihasilkan insulin.

4.3 Penyebab Berkembangnya Rekayasa Genetika
- Ditemukannya enzim pemotong DNA yaitu enzim restriksi endonuklease.
- Ditemukannya pengatur ekspresi DNA yang diawali dengan penemuan operon laktosa pada prokariota.
- Ditemukannya perekat biologi yaitu enzim ligase.
- Ditemukannya medium untuk memindahkan gen ke dalam sel mikroorganisme.
Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.

4.4 Penerapan Rekayasa Genetika
4.4.1 Bidang Pertanian Dan Bahan Pangan
- Ditemukannya tomat Flavr Savr yang tahan
- Ditemukannya sapi dengan produksi susu meningkat 20%
- Ditemukannya kopi super
- Ditemukannya tanaman ber-pestisida
- Ditemukannya vaksin penyakit mulut dan kuku
- Jagung dengan protein tinggi

4.4.2 Bidang Kesehatan Dan Farmasi
- Diproduksinya insulin dengan cepat dan murah
- Adanya terapi genetic
- Diproduksinya interferon
- Diproduksinya beberapa hormon pertumbuhan

4.4.3 Bidang Industri
- Terciptanya bakteri yang mampu membersihkan lingkungan tercemar
- Bakteri yang dapat mengubah bahan tercemar menjadi bahan tidak berbahaya
- Bateri pembuat aspartanik

4.5 Dampak Negatif Rekayasa Genetika
4.5.1 Dampak Di Bidang Sosial Ekonomi
Dampak ekonomi yang tampak adalah paten hasil rekayasa, swastanisasi dan kosentrasi bioteknologi pada kelompok tertentu, memberikan pengaruh yang sangat luas pada masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunakan hormon pertumbuhan sapi dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20%, niscaya akan menggusur peternak kecil.

4.5.2 Dampak Di Bidang Kesehatan
Produk rekayasa di bidang kesehatan ini memang sudah ada yang menimbulkan masalah yang serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa menyebabkan 31 orang meninggal di inggris. Tomat Flavr Savr diketahui mengandung gen resisten terhaap antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormone BGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.


4.5.3 Dampak Di Bidang Etika Dan Moral
Menyisipkan gen makhluk hidup kepada makhluk hidup lain memiliki dampak etika yag serius. Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit diterima manusia. Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu. Penerapan hak paten pada organism hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas organism. Hal ini bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang mengghargai nilai intrinsic makhluk hidup.

4.5.4 Mangku Sitepoe
Domba Dolly yang lahir pada 5 Juli 1996 diumumkan pada 23 Februari 1997 oleh majalah Nature. Pada 4 Januari 2002 di hadapan para wartawan dinyatakan domba itu menderita radang sendi di kaki belakang kiri di dekat pinggul dan lutut atau menderita arthritis. Kelahiran domba Dolly berkat kemajuan teknologi rekayasa genetika yang disebut kloning dengan mentransplantasikan gen dari sel ambing susu domba ke ovum (sel telur domba) dari induknya sendiri.
Sel telur yang sudah ditransplantasi ditumbuhkembangkan di dalam kandungan domba, sesudah masa kebuntingan tercapai maka sang domba lahir yang diberi nama Dolly. Sehingga domba Dolly lahir tanpa kehadiran sang jantan domba, seolah-olah seperti sepotong batang ubi kayu ditanam di tanah yang kemudian tumbuh disebut mencangkok. Sejak lahir si domba Dolly tumbuh dan berkembang dalam keadaan sehat tetapi sesudah hampir enam tahun mulai muncul penyakit arthritis yang dijelaskan di hadapan wartawan.

4.5.5 Gangguan Terhadap Lingkungan
Pola tanam produk pertanian di Indonesia areal kecil dikelilingi oleh berbagai gulma, dengan adanya sifat cross-polination dari GMO maka dikhawatirkan akan bermunculan gulma baru yang lebih resisten. Tanpa membakar sisa tanaman GMO akan memusnahkan jasad renik dalam tanah bekas penanaman tanaman GMO akibat sifat dari sisa GMO yang bersifat toksis. Jangka panjang akan merubah struktur dan tekstur tanah. Sifat tanaman GMO yang dapat membunuh larva kupu-kupu, akan memberikan kekhawatiran punahnya kupu-kupu di Sulawesi Selatan. Seperti diketahui Sulawesi Selatan termasyhur dengan kupu-kupunya.
4.5.6 Gangguan terhadap kesehatan
Satu-satunya gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetika ialah reaksi alergis yang sudah dapat dibuktikan. Kebiasaan mengonsumsi daging, di Indonesia memiliki kekhususan tersendiri dalam pola konsumsi daging, tidak ada bagian tubuh sapi yang tidak dikonsumsi. Apabila sapi disuntik dengan bovinesomatotropin, mengakibatkan kadar IGF I meningkat sangat tinggi dalam darah dan hati. Bagi daerah yang menggunakan darah sebagai bahan pangan demikian pula mengonsumsi hati (Indonesia mengimpor hati sejumlah lima juta kg dari negara-negara yang menggunakan GMO) memberikan kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan GMO.
4.5.7 Gangguan Terhadap Religi Dan Etika
Penggunaan obat insulin yang diproduksi dari transplantasi sel pancreas babi ke sel bakteri, serta xenotransplatation yang menggunakan katup jantung babi ditransplantasikan ke jantung manusia memberikan kekhawatiran terhadap mereka yang beragama Islam.
Indonesia telah mengimpor kedelai dua juta ton dan jagung 1,2 juta ton serta berbagai komoditas lainnya pada tahun 2000 yang diduga mengandung GMO, sehingga sudah dapat dipastikan Indonesia telah mengonsumsi hasil rekayasa genetika. Tetapi, hingga saat ini belum pernah dilaporkan adanya dampak negatif dari penggunaan GMO. Jangankan mendeteksi dampak negatif penggunaan GMO, mendeteksi apakah komoditas yang diimpor mengandung GMO saja belum pernah dilakukan di Indonesia. Justru untuk itulah kami memberanikan diri mengemukakan dugaan kekhawatiran munculnya dampak negatif penggunaan dari produk rekayasa genetika di Indonesia

4.6 Dampak Positif Rekayasa Genetika
1 Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormone manusia seperti insulin dan hormone pertumbuhan.
2 Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah.
3 Tersedianya sumber energy yang terbaharui.
4 Proses industry yang lebih murah.
5 Berkurangnya polusi.












BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Rekayasa genetika adalah upaya pencangkokan gen dengan teknik rekombinan DNA pada mikroorganisme tertentu. Dengan rekayasa genetika, manusia dapat memuat organisme yang tidak dapat menghasilkan bahan tertentu menjadi mampu menghasilkan bahan tertentu yang dibutuhkan manusia. Mikroorganisme yang berperan ini disebut makluk transgenik.
Setelah melakukan pengkajian penulis dapat menyimpulkan :
1. Rekayasa genetika adalah suatu kemajuan dibidang IPTEK yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan tingkat fungsional dari suatu makhluk hidup atau organism.
2. Rekayasa genetika sangat baik digunakan asalkan masih dalam batas kewajaran manusia yang masih bias dimengerti dengan akal pikiran manusia.
3. Rekayasa genetika dapat digunakan untuk memperbaiki kerusakan dan merupakan alat untuk melakukan pembaharuan yang sangat efisien jika digunakan dengan tepat.
4. Rupanya masih banyak masyarakat yang belum benar mengerti arti rekayasa genetika itu dan apa dampaknya bagi kehidupan manusia.

5.2 Saran
1. Hendaknya rekayasa genetika dimanfaatkan dan digunakan dengan selayak-layaknya.
2. Rekayasa genetika hendaknya tidak digunakan untuk merusak gen suatu organisme
3. Hendaknya rekayasa genetika digunakan untuk memperbaiki keadaan manusia yang semakin terpuruk
4. Hendaknya masyarakat diberi pengetahuan kembali mengenai rekayasa genetika, karenma banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui apa itu rekayasa genetika.

DAFTAR PUSTAKA

Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta :Pusat Perbukuan
Brown, T.A.. 1993. Genetics A Molecular Approach. Department of Biochemistry And Applicd Molecular, Umist, Manchester: United Kingdom.
Suryo. 1996. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.
Tjan, Kiauw Nio. 1995. Genetika Dasar (Diktat). Bandung: penerbit ITB.
Yatim, wildan. 1986. Genetika. Bandung: Penerbit Tarsito.
http//www.google.com
http//wikipedia.com



















LAMPIRAN
lampiran 1
Gambar 1 Contoh Proses Rekayasa Genetika

1 comment:

  1. Rekayasa genetika adalah upaya pencangkokan gen dengan teknik rekombinan DNA pada mikroorganisme tertentu. Dengan rekayasa genetik, manusia dapat memuat organisme yang tidak dapat menghasilkan bahan tertentu menjadi mampu menghasilkan bahan tertentu yang dibutuhkan manusia. Mikroorganisme yang berperan ini disebut makluk transgenik. Rekayasa genetika merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen sehingga mampu menghasilkan produk .

    ReplyDelete